Senin, 24 Januari 2011

song to heart

1. Endah dan Rhesa - When You Love Someone



Yeah, this song just for people who never have the courage to express and tell their love. Hear a lyrics and get the meaning. So deep and so inspiring.


I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you’re still in my dream
And I can't stand to wait ‘till nite is coming to my life
But I still have a time to break a silence

When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...

I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello”
And I can’t stand to wait your love is coming to my life

When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...

And I never thought that I’m so strong
I stuck on you and wait so long
but when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up just try and try to get what you want
Cause love will find the way....

When you love someone
just be brave to say that you want him to be with you
when you hold your love
don’t ever let it go
or you will loose your chance
to make your dreams come true...

2. Yiruma feat Hienie Dao - Kiss The Rain-

Opposite of song over, this song tell about unrequited love. Check this lyric out. 


I often close my eyes
And I can see you smile
You reach out for my hand
And I'm woken from my dream
Although your heart is mine
Its hollow inside
I never had your love
And I never will

CHORUS

And every night
I lie awake
Thinking maybe you love me
Like I've always loved you
But how can you love me
Like I loved you when
You can't even look me straight in my eyes

I've never felt this way

To be so in love
To have someone there
Yet feel so alone
Aren't you supposed to be
The one to wipe my tears
The on to say that you would never leave

The waters calm and still

My reflection is there
I see you holding me
But then you disappear
All that is left of you
Is a memory
On that only, exists in my dreams

CHORUS


I don't know what hurts you

But I can feel it too
And it just hurts so much
To know that I can't do a thing
And deep down in my heart
Somehow I just know
That no matter what
I'll always love you

So why am I still here in the rain.


No one ever denied that a song can inspire even give courage to those who hear it. Including these songs. The lyrics are very slap to people who have never dared to express her love and let love pass you by. Finally, that person can only stand in the rain and regret what they never did, namely express his love. So, don't ever let this happen to you. Just be brave to say that "I Love You " to him. Never mind the result, but you should look how be brave you to reach your love and your dream. :)

Jumat, 17 September 2010

Saya dan... Saya


Yang namanya manusia pasti bisa, pernah, dan akan (kebanyakan) berubah. Berubahnya mereka (manusia) itu juga pasti berbeda-beda. Ada yang berubah dari segi penampilan (ini yang paling umum), dari segi sifat, kebiasaan, hobi, bahkan muka mereka pun bisa berubah (yang ini biasanya pake operasi). Perubahan yang dialami manusia pun bisa disadari atau tidak disadari oleh si manusia tersebut. Saya, sebagai contoh real dari makhluk bernama manusia, pernah dan nyadar banget akan perubahan yang terjadi di dalam diri saya. Yaahh bolehlah saya cerita-cerita sedikit apa yang berubah dari saya. Inilah ceritanya.

Perubahan yang paling mendasar yang pernah dan sedang terjadi di saya adalah perubahan penampilan pas saya SMA dulu sama pas saya udah kuliah. Dulu, waktu saya masih SMA, saya selalu asoy geboy dengan apapun yang saya pakai. Baju kebangsaan saya pada waktu itu adalah kaos kucel, celana jins, dan sendal jepit atau sepatu kets butut. Saya gak pernah make mek-ap. Saya pake bedak aja itu udah sukur alhamdulillah. Saya gak pernah belanja baju di mall kalo gak di paksa mama atau di beliin kakak saya. Saya adalah pemakai kaos sejati. Saya suka banget beli kaos-kaos yang gambarnya band-band, kaos yang dengan duit 100ribu perak, saya udah dapet 5 baju. Kaos kayak beginian banyak banget dijual di Blok M. Dengan kata lain, Blok M Terminal adalah tempat shopping yang paling saya cintain.

Selain kaos, celana jins yang saya punya juga bukan celana jins bermerk mahal kayak Lee Coper, Levis, Wrangler, Roxy, dan lain sebagainya. Untuk celana jins, saya gak punya tempat langganan. Jujur, celana jins saya susah banget nyari ukuran yang pas di kaki saya. Kalo gak longgar di paha saya, pasti kedodoran di pinggang saya. Walhasil, saya selalu beli celana jins serabutan alias gak tentu dimana. Kalo dapet yang pas (kejadian langka) pasti saya beli. Beginilah nasib orang berbadan kecil (bukan kurus atau langsing ya, tapi kecil). Naaaahhh, kalo masalah sendal jepit atau sepatu kets, ini siih sampe sekarang juga gak ditinggal-tinggalin amat. Saya masih setia dengan mereka berdua. Si sendal jepit, biasanya saya ajak jalan-jalan ke tempat-tempat yang nyantai, kayak ke rumah temen, ke warung, atau belanja sama mama saya. Buat si sepatu kets, dia saya ajak jalan-jalan ke tempat-tempat gaul atau kalau saya lagi jalan-jalan sama temen-temen ke suatu tempat. Perubahan yang terjadi antara saya dan si sendal jepit-sepatu kets dulu dan sekarang adalah intensitasnya. Kalo dulu, mereka itu bagaikan anak kandung saya yang selalu saya sayangi dan menyertai saya kemana-mana, kalo sekarang, mereka itu ibaratnya keponakan saya, yang saya cuma ajak jalan-jalan sekali-kali. Oh iya, yang perlu diingat disini adalah sendal jepit atau sepatu kets saya juga bukanlah sendal jepit atau sepatu kets elite alias tidak mahal. Punya merek, tapi bukan merek terkenal. Untuk si sendal jepit, saya memakai sendal jepit "cap burung". Tapi, ini yg limitid edition karena sendal jepit saya ini warna-warni, yang jarang dimiliki orang. Kalo si sepatu kets, saya make merek yang biasa. Ituloh, sepatu sejuta umat. Pasti tau lah yaaa. Hehehe.

Itulah saya yang dulu. Anak kaos bercelana jins yang ditemani oleh si sendal jepit-sepatu kets. Wah, kalo di inget-inget, penampilan saya dulu pasti hompimpa alaium gembel banget kali yaaaa. Jelas aja (mama) saya kerjanya marah-marah sambil teriak-teriak mulu kalo saya mau pergi kemana-mana. Pasti dalem hati mama saya, yang terselip di teriakannya, adalah "Ya Allah, itu anak saya apa anak jalanan yang nyasar gede di rumah saya yaaa?".

Mungkin kalo dibaca-baca tulisan yang diatas, pasti banyak yang ngirain saya ini cewek tomboy ala koboy yang suka berkonvoi. Kalo ada yang mikir seperti itu, saya benerin pikirannya. Saya bukan cewek tomboy. Saya cewek biasa yang biasa sekali. Perbedaannya saya suka sekali dengan kaos band-band rock. Hal ini tak lain dan tak bukan karena dipengaruhin sama kegemaran saya mendengarkan musik-musik keras berdistorsi (alah, gayak bener nih kata-kata). Ini jugalah yang merupakan perbedaan mencolok saya di waktu saya SMA dengan saya yang sudah kuliah. Dulu, musik untuk saya adalah sesuatu yang bisa ngebakar semangat saya dan membuat adrenalin saya naik. Yang bisa buat saya kebangun, berenergi, dan ceria. Musik yang bisa buat saya merenung untuk hal-hal yang menggembirakan dan menegangkan. Saya tidak suka musik beraliran lembut, bahkan untuk tidur sekalipun. Saya benci musik cengeng yang mellow. Saya alergi dengan musik yang terlalu cinta-cintaan. Itulah musik saya waktu dulu. Penyanyi kesukaan saya gak jauh-jauh dari band-band beraliran rock yang kurang diketahui orang kebanyakan. Playlist saya penuh dengan lagu-lagu yang buat kuping sakit dan mama saya (lagi-lagi) berteriak (bukan teriak ikutan nyanyi, tapi teriak karena stress dengerin musik kesukaan saya). Karena saya suka banget band-band rock, dan kebetulan kaos-kaos mereka ada yg jual (banyak bgt malah), gak heran kalo koleksi kaos bergambar band metal berwarna hitam saya ada segumbrek di lemari saya. Dan gak perlu ditanya juga seberapa banyak nyamuk yang bersarang dilemari saya karena baju saya yang item-item.
Sebenernya, perubahan-perubahan yang saya alami diatas itu cuman perubahan yang biasa banget, yang saya yakin banyak juga orang yang ngalaminnya. Perubahan yang maklum terjadi karena peralihan seseorang dari ABG kemasa dewasa dan juga adanya faktor U. Kata kakak saya, penampilan seseorang emang mesti berubah dan pasti berubah. Gak mungkin gitu-gitu terus dan selamanya sama. Ya kalo mau contoh jelasnya sih, gak mungkin kan kalo ada ibu-ibu yang pake baju kaos gambar band dombrong-dombrong? Kalo gak disangka gak tau umur, pasti dikirain tuh ibu udah agak miring dan gak mungkin juga liat anak umur 5 tahun udah pake baju sobek-sobek (yang trend di kalangan remaja) atau gamis kalo gak mau disangkain orang tuanya udah sarap.
Hal ini sebenernya udah pernah saya diskusiin dengan salah satu teman saya, yang menurut saya penampilannya juga berubah, dari dia baru masuk kuliah sampe sekarang ini. Dia lebih kecewekan, dari yang dulunya agak kecowok-an. Hahhaha. Menurut dia, penampilannya yang berubah dikarenakan lingkungan di sekitarnya. Dia bilang, di sekelilingnya banyak hampir semua cewek-cewek pake baju yang girly dan cewek banget. Mereka perhatian banget sama penampilan mereka. dank arena hal itu gak jelek dan gak ngerugiin, dia memutuskan untuk ngerubah penampilannya juga. Gak drastis sih, tapi cukup keliatanlah kalo temen saya itu emang berubah penampilannya. Jadi, selain faktor umur, lingkungan juga bisa ngebuat penampilan seseorang berubah. Lalu bagaimana dengan saya?
Kalo dikata penampilan saya berubah, perubahan saya itu bukan terutama disebabkan oleh lingkungan atau umur, tapi lebih pada kenyamanan dan kepercayaan diri aja. Satu lagi juga karena mama saya. Kalo masalah kenyamana, saya ngerasa nyaman pake kaos, tapi kenyamanan itu sebatas kenyamanan makenya aja. Tapi saya gak ngerasa nyaman pas saya di kelas. Saya selalu was-was kalo-kalo dosen yang masuk ke kelas adalah dosen yang gak suka liat mahasiswa berkaos ria atau bersendal jepit ria. Dia nuntut mahasiswanya rapih pisan. Walhasil, daripada ketakutan dan khawatiran mulu di kampus, saya memutuskan untuk mengubah penampilan saya kearah yang lebih rapih. Saya berkemeja dan bersepatu. Masalah kepercayaan diri juga begitu. Terkadang, kalo make kaos doang, saya ngerasa diri saya kucel banget. Dengan postur badan yang kurang oke dan kurang tinggi, saya ngerasa jadi mirip apaan gitu. Saya jadi minder dan ngerasa gak pede. Apalagi rambut saya sering acak-acakan. Kesannya saya berantakaaan banget. Nah, karena itu di kala mood saya lagi cakep, dan saya lagi pengen bersusah-payah bergaya, kadang saya ke kampus memakai dress cewek. Hihihi. Ditambah lagi, kata temen saya yang kakaknya berprofesi sebagai penjahit, badan kayak saya ini emang cocoknya pake dress-dress gitu, lebih lucu dan keliatan lebih tinggi. Wahahaha. Alasan terakhir kenapa saya mulai menanggalkan kaos kebanggan saya adalah karena mama saya. Dia suka kesel sama saya yang berkaos ria dan bersendal jepit selalu. Akhirnya beberapa baju saya ada yang diungsiin entah kemana sebagai upaya memendam keinginan saya berdandan rebel ke kampus. Dan sebagai gantinya, dia ngebeliin (kadang ngasi uang) supaya saya beli baju yang lebih layak dan lebih cewek. Si mama saya selalu bilang “bok yak ke kampus tuh yang rapih. Rambut disisir, pake baju tuh yang lucu-lucu, jangan kaosan mulu. Pake tas yang banyak orang pake, itu loh tas yang anak sekarang sukain. Sepatu juga, jangan kets melulu. Kamu tuh cewek apa cowok sih? Bla blabla...” karena saya anak yang berbakti, saya ikutin kata mama saya deh ah. Daripada benjol. Hihi.
Yaah dengan demikian berubahlah saya, dari yang tadinya super duper berantakan dan tidak beraturan, jadi lumayan berantakan dan agak tidak beraturan. Ada dua hal yang pasti dari cerita saya ini. Pertama, berdandan jadi cewek adalah sesuatu yang mahal. Bajunya mahal, harga sepatunya luar biasa ngeselin, dan aksesorisnya pun gak ada yang murah. Murah ada, tapi abal. Setiap saat selaalluu aja ada yang baru. Kalo gak model baju, ya model sepatu. Dan jujur, itu buat saya sesuatu yang agak ngeselin dari berdandan ala perempuan. Hehehe. Hal kedua yang pasti adalah kaos-kaos kebanggan saya, sandal jepit limited edition saya, dan sepatu kets butut kecintaan saya, gak pernah saya tinggalin dan masih tetep jadi nomer 1 buat saya. Mereka masi tersimpan rapih di lemari baju saya (yang banyak nyamuknya) dan di rak sepatu saya (yang banyak laba-labanya). Terus, andaikan beberapa temen saya bilang saya berubah, yang berubah pun hanya penampilan luar saya. Saya masih tetap yang dulu. Cewek biasa yang biasa bgt. Saya masih suka music rock, dengerin radio kenceng-kenceng, belanja di blok M, dan berantakan. Hehe. Kaos hitam, sandal jepit, sepatu kets, selamanya mereka tetap saya. Kaos saya tetap kaos saya. Sandal jepit saya tetap sandal jepit saya, sepatu kets saya tetap sepatu kets saya, dan saya tetap saya.

Sabtu, 04 September 2010

Bila Saya Adalah Cowok

Assalammu'alaikum.
     Mumpung gw lagi rajin, gak ada kerjaan, dan juga agak bosen, bolehlah gw numpang nyoret-nyoret di blog. Itung-itung menyuarakan pikiran dan latihan nulis biar cakep (tulisannya, bukan orangnya). Haha. Yak.  ini kali judul blog gw adalah "Bila Saya adalah Cowok". Bagi anda-anda yang baca blog ini (kalau ada), mungkin akan bertanya-tanya, kenapa gw memposting blog dengan tema seperti ini. Alasan pertama ya sudah pasti dan sangat jelas sekali, yaitu karena gw adalah cewek. Selama hidup di dunia ini, dari mulai dikasih nyawa sama Pencipta sampe sekarang sudah berubah menjadi manusia baik yang agak kece dan telah merasakan pedihnya asam garam dunia, gw adalah (masih dan tetap) cewek tulen. Lagian, kalo gw berkelamin cowok, judulnya pasti berubah jadi "Bila Saya adalah Cewek".
     Alasan selanjutnya bisa di bilang alasan yang cukup masuk akal dan standar tapi efeknya dahsyat buat manusia kebanyakan dan bisa membuat tuh manusia jadi belingsatan, berubah menjadi orang yang gak tahu malu, dan akhirnya bisa gila (umumnya loh, umumnya) yaitu adalah merupakan sifat Penasaran. Dari yang tadinya cuman penasaran, eh lama-lama kepikiran. Dari kepikiran, efek selanjutnya adalah NGAYAL. Yak, benar sekali. NGAYAL. Di dunia ini mustahil gak pernah ada orang yang gak pernha ngayal. Gw yakin, orang gila sekalipun mereka pasti pernah ngayal (lagian penyebab orang jadi gila kayaknya juga karena kebanyakan ngayal tuh!). Naaahhh, itulah yang terjadi pada gw. Di kala-kala tertentu, pada saat hujan ataupun panas terik matahari menyengat, kalo gw lagi sendirian gw pasti ngayal. Karena emang dasarnya gw punya imajinasi tinggi, ngayalnya gw juga kadang gak terkendali. Contohnya ngayal yang akhirnya mengilhami gw nulis blog ini. Beginilah cerita selengkapnya.
     Pada suatu saat, hari dan tanggalnya apa dan berapa, gw lupa, gw melihat seorang cowok kece nan aduhai dan kebetulan sekali gondrong. Oke, catet sekali lagi. Kece+Gondrong . Wadduuhh, ini spesies langka bukan? Akhirnya pala gw yang penuh imajinasi dan rasa penasaran ini jadi meleng sekitar beberapa derajat dan mata gw pun hampir juling karena ngeliatin tuh cowok dari ujung kaki sampe ujung rambut. Cowok itu tinggi, badannya oke kayaknya (lagian mana gw tau, dia pake baju gitu), putih, dan yang buat gw takjub adalah style dia yang oke banget. Mukanya si kayaknya biasa. Tapi style dia yang buat dia jadi luar biasa kece geboy (lebay, lebay). Gw tau itu style dia oke banget karena gw termasuk orang yang suka barang-barang cowok. Tapi, yang lebih hebatnya dandanan ini cowok enggak lebay dan bukan type brand berjalan (brand minded). Wah wah wah, gw kagum. Beneran kagum. Dan terereret terereret toet toet krik krik duuaarr, i'm 100 % sober, kalo ternyata bukan gw aja yang ngeliatin. Bahkan para kaum adam yang ada disekitarnya juga pada mupeng mukanya (bukan, bukan karena ngeliat gw, tapi ngeliat itu cowok). Kenapa gw ngetik kata-kata yang memperlihatkan gw kaget? Itu karena gw yakin, ini cowok bukan lah tipe kebanyakan wanita (dan tentu juga bukan tipe para pria, yang ada sih cowok-cowok lain pada sirik). I know it very clearly karena eh karena gw ngeliat temen-temen gw kebanyakan agak gak suka sama cowok rebel alias gondrong. Bad Boy okelah, tapi kalo gondrong gak masuk itungan. Cuman gw lah, di antara mereka, yang dengan jelas dan lantang menganggap cowok gondrong itu istimewa. 
     Nah, balik lagi. Gw yakin, cewek-cewek yang ngeliatin dia pasti punya pikiran yang berbeda-beda. Probabilitas pikiran mereka palingan "Wah tuh cowok really cool (versi Cinta Laura)" atau "Gayanya oke juga (versi Luna Maya)", dan yang lebih super "Aaaaahhhh, oke. Bilang saja oke (versi T2)". Kalau gw jelas berbeda dengan para kaum hawa lainnya. Gw lebih kepada rasa penasaran. Dan akhirnya berpikir "Apa yang akan terjadi kalau seandainya gw adalah cowok. Apakah gw bakal sekece cowok ini? Gimana ya dandanan gw kalau gw adalah cowok? Gimana sifat gw? Apa gw bakal termasuk jajaran cowok oke? Kayak gimana tipe cewek gw?" dan yang paling dahsyat adalah "Apakah gw bakalan gondrong?" Hahahaha.
     Setelah sekian lama mikir, ngayal, berimajinasi, tengkurap sana, tengkurap sini, geol kanan, geol kiri, maka beginilah rangkuman cowok versi gw. Lets, cekidot.


1. Fisik
Segini nih Gondrong versi Gw
Udah jelas gw bakal tinggi. Hal itu dapat dijamin dengan tingginya cowok-cowok di keluarga gw. Walaupun versi ceweknya (gw) pendek, gw yakin kalo gw cowok gw pasti tinggi. Kira-kira 170an nyampeklah. Adek sama abang gw juga segituan tingginya. Kalau dari segi muka, yaahh udah pasti gw biasa aja. Kece enggak, jelek juga fiifty-fifty. Berkaca dari muka gw saat ini, yang berversi cewek, versi cowok gw pasti lumayan manis. Hahaha. Kulit enggak bakalan putih-putih amat, kuning langsat yang agak dijemur kayaknya lebih tepat untuk menggambarkan warna kulit gw. Bentuk badan udah pasti proporsional lah. Karena sebagai cowok, gw pasti hobi olahraga. Hehehe. Dan yang paling pasti diantara semua contoh fisik gw adalah gw bakalan GONDRONG. Gondrongnya enggak gondrong-gondrong amat. Nanggung. Tapi tetep bisa diiket rambutnya. Emm kalo mau ngebayangin contoh rambut gondrong  ala gw bisa diliat dari rambutnya Ben Barnes. 
Gw gak berkumis atau berjenggot. Palingan cuman ada janggut tipis aja (yang agak nyambung sama jambang tipis). Jadi kesimpulan fisik gw: Tinggi, Kulit kuning langsat tapi kelamaan dijemur (menuju ke arah sawo mateng), Badan kurus proporsional, Agak manis, tapi gak buat enek dan juga gak sepet, dan yang pasti mukanya bersahaja dan menenangkan hati bagi orang yang melihatnya. Dan tidak lupa, saya Gondrong. Hihi.

2. Style/Penampilan
Emmhh, yang paling gampang ngegambarinnya adalah simple but stylish. Yaaah, seperti cowok yang gw ceritain di atas tadi. Agak rebel. Yang jelas gw gak bakal pake celana ketat-ketat, model pensil ala anak g4uL. Yaiiikkss. Tapi enggak terlalu formal juga. Kemejaan mulu gitu. Gw gak terlalu suka. Boleh, tapi palingan cuman sekali-kali. Kalo artis Indonesia, mungkin gaya yang paling deket adalah gayanya Vino G. Bastian. Kalo untuk orang kampus, style gw bakalan kayak senior gw berinisial DD. Berantakan tapi tetep keren. Paling sering make kaosan, celana agak buluk, gak terlalu ketat atau longgar, sepatu kets, dan tanpa di embel-embel apapun. (no kalung, piercing, sama no smoking juga).

3. Sifat
Ini yang gw bingung. Mungkin kalo gw jadi cowok, yah bakalan agak mirip sama gw pada saat gw jadi cewek. Easy going tapi gak akan terlalu hedon dan gak terlalu terkenal juga. Biasa aja. Agak pendiem mungkin. Haha. Agak cool versi Rangga AADC. Agak loh agak. Yah kalo malah sifat, kayaknya awang-awang deh. Tapi yang paling mungkin adalah gw bakal bersifat apa adanya seperti gw saat ini. Gw udah pasti suka olahraga, musik (mungkin bakal punya band yang beraliran rock!). Inilah yang selalu gw impiin kalo gw jadi cowok. Nge band cuy, nge band. Main basket, futsal, naik motor gede. Haha.  Dan inilah yang selalu gw iriin dari cowok. Tapi ya sebatas iri aja, gak jadi obsesi. Catet ya. Cuman iri.

4.  Tipe Cewek
Yang jelas kayak gw lah. Enggak deng. Hahaha.

     Asoy Geboy kan ya cowok khayalan versi gw. Sebenernya postingan ini bukan karena gw gak bersyukur udah dilahirin sebagai cewek. Tapi lebih kepada khayalan yang bersifat seandainya. Gak ada maksut apa-apa. Gw tetep gw. Cewek asli yang senang dengan apa adanya. Yaaahh sebenernya, ini cuman share aja nih, tanpa ada maksut membanding-bandingkan. Kalo mau tahu, ini beberapa pendapat gw mengenai kelebihan dan kelemahan jadi cewek atau cowok. Yang enak dari cowok itu mereka adalah makhluk bebas super ekspresif yang mandiri. Mereka gak takut cacian orang (kebanyakan) alias cuek. Gak peduli orang ngomong apa. Yang penting mereka nyaman sama diri mereka. Cowok lebih dulu dikasi kepercayaan sama orang tua misal, untuk pulang malem, punya kendaraan pribadi, travelling ke tempat-tempat jauh, dan juga dalam hal ijin pacaran. Cowok bebas memilih, pedekate duluan, orang yang selalu megang inisiatif, dan gak perlu resah dan gelisah menunggu pasangan. Tembak-tembakkin aja yang disuka. Sukur-sukur ada yang nyantol. Lah kalo cewek mah kebalikannya. Semua serba ribet dan diribetin. Sensitif, melankolis, dan terkadang cepet tersinggung sama termehek-mehek sama suatu hal yang sebenernya gak perlu dimehekkin. Ya kan? Gambaran cewek itu adalah pihak yang menunggu dan dipilih. Memang sih sekarang banyak yang udah megang inisiatif duluan, tapi tetep aja afdolan kalo cowoknya yang memilih bukan karena si cewek yang memilih. 
     Nah itulah sikit dari penderitaan wanita (yang gw rasain terutama). Tapppiiiii, banyak juga loh keasikan jadi cewek. Pertama, mereka boleh nunjukkin perasaan mereka. Maksutnya, kalo lagi sedih, mereka boleh nangis tanpa malu-malu. Misal lagi nonton pelem sedih, cewek boleh nangis sesenggukan. Kalo lagi seneng, mereka juga boleh senyam-senyum. Palingan reaksi temen-temennya kalo gak penasaran terus nanya-nanya, yaah banteran temennya disangka gila dan lagi labil. Kalo cowok, mereka itu bakal lebih seneng ngumpetin perasaan mereka. Maksutnya, kalo mereka sedih, cowok bakal keliatan aneh kalo nangis kejer. Misal, lagi nonton sama temen-temennya, terus ada bagian yang sedih, cowok bakal disangka chicken kalo nangis. Nitikkin air mata aja mereka bakal disangka anak piyik. Terus yang kedua, cewek kelihatan normal buat bergossip sampe pagi, sampe bibir item atau sampe mulut jontor. Bahan gosippan cewek pun enggak terbatas. Dari yang tadi ngomongin orang, eh akhirnya malah ngomongin diri sendiri. Lah kalo cowok, ruang lingkup gossip mereka sepertinya agak sempit. Mereka juga enggak terlalu menikmati yang namanya gossip. Sesi curhat mereka terbatas karena mereka lebih memilih diam tentang mereka dibandingin ikutin sifat icamnya cewek-cewek. Dan yang paling dahsyat adalah masalah penampilan. Penampilan cewek bisa dibilang sangat bervariasi. Cewek boleh pake rok dan celana. Pake sekaligus juga gapapa (yah stylist gitu dweeh, celana ma rok digabungin). Baju longgar boleh, baju ketat pun dianggep oke punya. Warna baju mereka sangatlah banyak, dari warna item (warna kebangsaan cowok-cowok) sampe warna kuning pelangi yang kinclong boleh dipake buat cewek-cewek. Bahkan tabrak warna, jadi alternatif cewek-cewek jaman sekarang.  Naaahh, kalo cowok mah susah. Mereka gak boleh pake rok kalo gak mau disangka aneh (juga kalo bukan baju adat). Mereka cuman punya celana. Jins atau bahan. Baju mereka juga terbatas model dan warnanya. Gak boleh ketat-ketat kalau gak mau disangkain encong atau dianggep sok-sok an mirip Tao Ming Tse. Gak boleh terlalu banyak warna kalo gak mau di jadiin bulan-bulanan temen-temenya (karena disangka mirip pelangi atau sok imut). Dan seandainya ada cowok suka tabrak warna, pasti mereka disangkain buta warna atau mau tampil di panggung tapi gak ada panggung yang mau nampung. 
     Terakhir adalah dalam berteman. Pertemanan cewek keliatan lebih nyata dan indah karena cewek bebas memperlihatkan kasih sayang mereka ke teman-temannya tanpa malu. Kalo cowok, pertemanan mereka mungkin lebih solid sama kokoh daripada cewek (karena jarang deh cowok sirik-sirikkan, kalo cewek mah banyak), tapi karena mereka gak ngeliatin, pertemanan mereka kesannya cuman dalem ati aja. Orang lain gak perlu tau. Mungkin mereka pikir gak perlu kata, yang penting perbuatan. Bagus juga siih, tapi kalo orang lain yang ngeliat, pertemanan cowok pasti kelihatan sebodo amat, yang penting gw asyik lo asyik. Yah hal itu kembali lagi dari naturenya cowok yang memang pengen keliatan cool dan gak manja. Gini deh ibaratnya. Coba deh kita jalan kemana gitu, terus lewat cewek shopping sambil gandengan tangan. Pasti yang dipikiran kita, "wuuiiiiiihh kayaknya sahabat semati nih" atau paling gak, "asiik kompak banget". Terus andaikan oh andaikan yang gandengan tangan itu adalah cowok, pasti kebanyakan orang bakal mikir "yaaiikkksss jijay deh" atau yang paling parah "waaah asik nih, jarang-jarang gw liat homoan terang-terangan". Situasi lain nih. Misal, pas kita lagi ngelihat ke jalan. Ada 2 orang cewek naik motor. Duduk mereka deketan dan temen yang dibelakang megang pinggang temen di depannya. Palingan dipikiran kebanyakan orang "tuh cewek takut amat naik motor,. Yaiyalah, cewek gitu.". Nah kalo ini yang terjadi pada cowok, pasti pada umumnya orang mikir "yang dibelakang encong ya? nempel amat". Hahaha. Yaaaa kaaann? Gw bisa bilang kayak gitu karena gw juga berpikiran kayak gitu. Yaahhh inilah dunia. Tidak ada yang sempurna. Tuhan Maha Adil. Dia nyiptain sesuatu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

     Nah, sekianlah khayalan gw "Bila Saya Adalah Cowok". Dan sebegini saja sharing pikiran yang bisa gw beberin untuk sekarang. Intinya disini gw mau bilang, lo adalah lo. Gw adalah gw. Bersifat adanya dan menerima apa yang diberi mungkin bakal jadi hal yang paling bagus dalam mengungkapkan rasa syukur kita. Mengutip kata-kata temen gw (yang disampaikan ketika gw lagi labil) "You're good just the way you are". Gak perlu ngiri sama cowok atau cewek. Gak perlu nanya juga, kenapa kita dilahirin sebagai cewek/cowok karena itu rahasia-Nya. Kita hanya boleh percaya kalau yang udah di beri sama Allah memang terbaik untuk kita.
     Maaf kalau sharing pikiran gw sok tua. Tapi kalau anda-anda sudi membaca, saya Alhamdulillah, Kalo enggak ya Wassalam. Hehee. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Terima kasih.

Quote: Happy people are those people who always say "thanks Allah SWT" (grateful) for everything they have.


Wassalammualaikum.


Senin, 30 Agustus 2010

Hanya Tuhan yang Tahu Kenapa Gw Buat Blog Lagi

    Latah. Itu mungkin alasan pertama kenapa gw buat blog lagi setelah udah punya blog tapi tuh blog rusak dan gak bisa dipake lagi. Penyebabnya sih gampang: karena gw, si manusia latah, sifat sok taunya udah pool banget. Rubah-rubah template yang gak jelas dan sebenernya gak ngerti. Main donlot-donlot, klik sana klik sini, copy ini copy itu, dan ttaaaaarraaaaa.. BLOG GW RUSAK!!! Pengennya blog jadi kece, eh gw malah kecele karena blog gw udah gak bisa diapa-apain. Yo weslah, gw nyerah. Buat lagi mungkin jadi cara paling gampang daripada gw harus benerin. Nah mulai sekarang gw bakal hati-hati banget buat rubah-rubah blog gw. Yah palingan gw nanya-nanya sama temen-temen yang udah punya pengalaman dalam dunia per-blogan.
       Selain latah, alasan gw buat blog juga karena gw pengen latihan nulis. Yah itung-itung perbekalan kemampuan dan mengasah otak gw yang tumpul ini biar agak runcingan dikit gitu. Yakali aja dengan sering-sering nulis blog, lama-lama gw punya keahlian nulis, blog gw banyak yg baca (karena isinya menarik), terus bisa jadi penulis deh kayak Dee Dee atau Trinity "Naked Traveller". Hehehe. Mimpi boleh dong yeee.
"Resep ala Khisi Queen"
      Intinya, blog gw ini bakal berisi pikiran-pikiran gw dalam melihat sesuatu, cerita sehari-hari gw --dari yang lucu, sedih, sampe yang gak jelas-- yang mungkin gak penting tapi tetep buat gw melting kalo nginget tu kejadian, dan segala macem hal (bahkan resep masakan ala chef Khisi Queen) yang menurut gw berisi dan berbobot untuk gw tulis di waktu luang gw. Blog ini bakal jadi jendela besar gw dalam melihat kehidupan manusia yang beraneka ragam, yang menginspirasi hidup gw untuk jadi manusia yang lebih baik. Selain jadi jendela, blog ini juga bakal ngelengkapin indera yang udah di beri Allah SWT sama gw karena isinya adalah hasil interpretasi indera pemberian-Nya ke dalam bentuk tulisan yang Insya Allah agak amburadul tapi gak bakal buat yang baca main sundul sana sundul sini karena merasa dikibulin sama gw. Hehehe.
     Terakhir, sebagai manusia (yang lumayan manis) gw gak pernah luput dari salah dan khilaf. Apalagi kalo tiba-tiba ide kreatifitas gw muncul di saat suasana hati gw lagi gak oke punya, dan akhirnya gw nulis blog, biasanya tuh blog pasti ngancur banget dan mungkin ada kesalahan dan kekhilafan yang terselip. Sebelum tuh salah ma khilaf terpublikasi, mending gw minta maaf duluan. Kan orang yang meminta maaf lebih bagus daripada orang yang dimintain maaf. Nunjukkin kalo tuh orang gengsinya gak gede. Nah, gw mau jadi orang yang selalu meminta maaf kalo salah. Mulailah dari hal yang kecil ini, contohnya ya si blog ini.
     Eh yang tadi belum terakhir deh. Ini nih yang terakhir. Yang terakhir gw mau ngasi terima kasih sama temen-temen gw yang udah membuat gw latah buat blog karena blog  mereka keren-keren banget. Buat gw ngiri dan ngerasa termotivasi untuk buat blog juga, buat ngecakepin nih blog, sekalian ngerasain indahnya punya blog. Hehehe. Tengkyu teman-teman.
     Yaaa sekian dari gw, Sang Penulis. Anggaplah ini kata pengantar, selayang pandang, atau seember gayung sebelum ada yang baca postingan gw. Terima Kasih bagi yang udah baca kata pengantar gw.
Once again, i warn you all: if you like my blog, you can comment or say anything (good words please), but if you don't like it, you better to keep watching your mouth or you finger (untuk ngetik-ngetik hal buruk). Itu gak boleehh, dossssaaa. Oke semuanya. Please enjoy it. 




World Clock